Alhamdulillah. Semoga Allah Yang Maha Menatap, Maha Gagah, Maha
Menguasai segala-galanya, mengaruniakan kepada kita hati yang bersih
sehingga bisa menangkap hikmah di balik setiap kejadian apapun yang kita
rasa dan kita saksikan. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah
kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Syaikh Ibnu Atho’illah, semoga
Alloh meridhoinya, menerangkan, “Barangsiapa yang tidak mensyukuri
nikmat Alloh, sesungguhnya dia telah membuka jalan hilangnya nikmat dari
dirinya. Akan tetapi barangsiapa yang mensyukuri nikmat Alloh, maka
sungguh ia telah memberi ikatan yang kuat pada kenikmatan Allah itu.”
Saudaraku, Alloh Swt. berfirman, “Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan
jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat
pedih”. (QS. Ibrahim [14] : 7)
Jadi, setiap nikmat itu
menjadi pembuka atau penutup pintu bagi nikmat lainnya. Kita sering
menginginkan nikmat padahal rahasia yang bisa mengundang nikmat adalah
syukur atas nikmat yang ada. Jangan sampai kita melepaskan nikmat yang
besar dengan cara tidak mensyukuri nikmat yang kecil.
Tidak perlu
risau terhadap nikmat yang belum ada, justru risaulah kalau nikmat yang
ada tidak disyukuri. Allah sudah berjanji kepada kita dengan janji yang
sangat kuat dan pasti ditepati, “La in syakartum la-aziidannakum, jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambahkan rezeki bagi kalian.”
Maka,
daripada kita sengsara oleh nikmat yang belum ada, lebih baik bagaimana
nikmat yang ada bisa disyukuri. Sayangnya, kalau kita mendengar kata
“syukuran”, maka yang terbayang hanya makanan, padahal syukuran itu
adalah bentuk amal yang dahsyat sekali pengaruhnya.
Rahasia yang pertama
menjadi ahli syukur adalah hati tidak merasa memiliki, tidak merasa
dimiliki, kecuali yakin segalanya milik Alloh Swt. Makin kita merasa
memiliki sesuatu, maka akan makin takut kehilangan, dan takut kehilangan
adalah suatu bentuk kesengsaraan. Tapi kalau kita yakin semuanya milik
Alloh, maka ketika sesuatu diambil oleh Alloh dari tangan kita, maka
kita tidak akan galau karena kehilangan karena kita merasa hanya
dititipi.
Makin merasa rejeki itu milik manusia dan datang dari
manusia, maka kita akan berharap kepada manusia dan akan makin sengsara.
Senikmat-nikmat dalam hidup adalah kalau kita tidak berharap kepada
makhluk, tetapi berharap hanya kepada Alloh Swt.
Rahasia yang kedua
ahli syukur adalah selalu memuji Alloh dalam segala kondisi. Karena
apa? Karena kalau dibandingkan antara nikmat dengan musibah, maka tidak
akan ada apa-apanya. Musibah yang datang tidak sebanding dengan samudera
nikmat yang tiada bertepi yang Alloh berikan kepada kita.
Alloh Swt. berfirman, “Dan
apa saja nikmat yang ada padamu, maka dari Allah-lah datangnya, dan
bila kamu ditimpa oleh kemudaratan , maka hanya kepada-Nya-lah kamu
meminta pertolongan.” (QS. An Nahl [16]: 53)
Orang yang ahli
syukur adalah yang senantiasa ingat kepada Alloh dalam berbagai
keadaannya. Dalam keadaan lapang maupun sempit, senang maupun susah,
sedih maupun gembira. Ahli syukur akan tetap bersyukur kepada Alloh
tanpa terpengaruhi oleh keadaan yang sedang menimpanya. Mengapa? Karena
bahkan dalam keadaan sulit sekalipun, sungguh rohmat Alloh itu ada.
Hanya Alloh yang kuasa memberikan kekuatan kepada kita sehingga bisa
melewati kesulitan apapun dengan baik. Dan hanya Alloh pula yang bisa
memberi petunjuk.
Sungguh beruntung orang yang pandai bersyukur. Setiap kondisi yang dihadapinya menjadi ladang ibadah kepada Alloh Swt.[]
Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.
Editor : Rashid Satari
Website ini didukung oleh Niaga Berkah dan Jilbab SHAREEFA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar